Header Ads Widget

Main Ad

Business

Main Ad

Goes to School: Siswa-Sekolah Untung Bareng

Goes to School menjadi program unggulan EOA Gold Cabang Magelang. Program Gold Literacy ini akan memberikan keuntungan bagi siswa dan sekolah.


Jalan Raya Semarang-Magelang mulai tampak mengggeliat. Kendaraan saling mendahului, semua ingin paling cepat sampai di tujuan. Maklum, hari Sabtu memang menjadi hari tersibuk di jalan yang menghubungkan Semarang dan Yogyakarta.


Situasi ini tak membuat surut Tim Syiar EOA Gold Cabang Magelang untuk melanjutkan niatnya. Janji sudah dibuat. Tak elok jika membatalkannya. Mobil mulai beringsut di tengah kepadatan jalan, tak macet total, hanya padat merayap.


"Kita akan bertemu dengan Kepala Sekolah SMK Walisongo, Kajoran," kata Ocha, Manajer Pemasaran dan Penjualan EOA Gold Cabang Magelang di antara kepul asam emisi kendaraan bermotor.


Perjalanan yang dibersamai Ketua Perwakilan Daerah (PERWADA) EOA Club Magelang, Agung Suwarno, dan Manajer Keuangan EOA Cabang Magelang, Lia Anggraini P, memasuki wilayah perdesaan yang menawarkan pemandangan padi-padi menghijau, pohon pisang berjajar, dan tanaman lain di sepanjang jalan.


"Enggak usah pakai AC," kata Ocha, yang diiyakan teman lain, dan semua membuka kaca jendela. Angin segar yang masih murni memenuhi ruang kendaraan, dan terhirup perlahan memberikan kesegaran di dalam paru-paru.


Sekitar 35 menit, rombongan sudah sampai di tujuan. Tampak Ma'shum, Kepala Sekolah SMK Walisongo berdiri di halaman, seakan hendak menyambut kedatangan rombongan EOA Gold. 


Di ruang tamu tampak sederhana. Di sebelah Selatan dan Utara berjajar mebel dengan cover berwarna coklat tua. Di sebelah timur, terdapat meja berukuran 4 x 2 meter. Di atas meja itu, piala-piala dari kejuaraan yang diraih para siswa dan siswi SMK Walisongo. Misalnya, piala untuk kejuaraan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan piala juara penulisan karya ilmiah.



Menurut Ma'shum, Gold Literacy ini sangat penting bagi pelajar di SMK. Apalagi bicara mengenai peluang bisnis itu relevan dengan pelajaran kewirausahaan yang ada di sekolah.


"Ini secara globalnya. Nanti bicara yang lebih rinci," katanya.


Ocha menjelaskan dengan program ini akan memberikan keuntungan bagi siswa. Bagi siswa, misalnya, mereka bisa mulai menabung emas untuk melanjutkan pendidikannya nanti. Bisa juga menjadi modal usaha setelah lulus SMK.


"Mereka bisa menjadi pebisnis milenial," ujarnya.


Menurut Ocha tak hanya siswa yang bisa untung sebenarnya. Sekolah juga bisa mendapatkan keuntungan dengan cara mengkonversi tabungan study tour siswa salam bentuk emas. Sekolah akan mendapatkan keuntungan dari capital gain.


"Sebaiknya dimulai dari tabungan wisata siswa kelas 10. Jadi tabungannya sudah berumur 2 tahun lebih," ucap Ocha.


Memperhatikan kesibukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kegiatan Gold Literacy ini akan dilaksanakan pada pertengahan Juni 2022, ketika anak-anak sudah selesai mengikuti ujian sekolah.


"Sekitar tanggal 18 Juni," kata Ma'shum.


Gold Literacy akan diikuti sebanyak 300-an siswa dari kelas 10-12. Materi yang akan didiskusikan terbagi menjadi tiga modul. Modul I akan membahas product knowledge,  Modul II membahas soal tabungan visi, dan Modul III akan membahas peluang bisnis emas.


"Cukup dengan 3 Modul itu," kata Ocha.*


Mukhotib MD | EOA Media | Yogyakarta

Posting Komentar

0 Komentar

Most Recents

Main Ad