Header Ads Widget

Main Ad

Business

Main Ad

Ragu Janji Allah, Ujungnya Bakhil

Apabila kita percaya kepada seseorang, tapi tidak berani mempercayakan sesuatu kepada orang tersebut, maka tentunya orang yang kita percayai itu lama-lama akan merasa kecewa kepada kita. Tapi sebaliknya, bila kita sudah pernah memercayakan sesuatu kepada orang yang kita percaya, tentu orang tersebut akan merasa terangkat kehormatannya. Begitu juga ketika kita mengaku percaya kepada Allah, tapi tidak berani meyakinkan sesuatu kepada Allah, maka naudzubillah, kekecewaan Allah niscaya akan kita rasakan cepat atau lambat.



Pernahkah kita mendengar ada seseorang yang sangat merasa kuatir dengan nasib dirinya ditengah badai kehidupan, sementara dia mengaku percaya bahwa ada Allah yang mengatur roda kehidupannya sehari-hari. Dia memiliki penghasilan yang bila dihitung-hitung sangat mencukupi. Tapi dia takut mengeluarkan zakat penghasilannya karena belum yakin dengan janji Allah dalam Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 261.

Padahal di ayat tersebut Allah berfirman, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui." Demi Allah tak akan miksin orang yang mengeluarkan zakat dan infaq dalam kehidupannya.

Maka tak ayal bila kkta menjumpai orang yang bersifat seperti itu, hidupnya akan menjelma menjadi orang yang bakhil atau dengan bahasa lain, menjadi orang yang pelit, kikir. Menumpuk harta hingga akhir hayatnya, seperti yang digambarkan Allah dalam Surah At Takatsur. Mereka bisa saja bermegahan di dunia dengan harta yang banyak tapi tidak bernilai berkah. Namun ketika maut menjemput dan kembali ke kampung akhirat tanpa ditemani harta berlimpahnya di dunia, yang dia miliki hanyalah amalan yang kosong, yang memperberat kehidupan selanjutnya di alam akhir. Saksikan selengkapnya.



Posting Komentar

0 Komentar

Most Recents

Main Ad